Senin, Februari 15, 2010
PERTEMUAN KIOS PENYEDIA PUPUK BERSUBSIDI DENGAN GAPOKTAN SEKECAMATAN TIRTAJAYA
Karawang, PELITA.11/02/2010,
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan tirtajaya kembali memfasilitasi pertemuan antara Gapoktan dengan Kios Pengecer Pupuk bersubsidi resmi se kecamatan Tirtajaya, hal ini dilakukan akibat kurang jelasnya informasi HET serta kuota subsidi pupuk dari distributor resmi yaitu DKU dan PSU kepada para petani di kecamatan Tirtajaya.
Selain untuk menumbuhkan saling keterbukaan diantara Kios dan petani, iven itu juga di manpfaatkan oleh ka.UPTD Kecamatan Tirtajaya, Seni Puwadi, SP untuk mensosialisasikan semua hal yang berkaitan dengan aturan serta management kebijakan pemerintah tentang pupuk bersubsidi.
Seni purwadi menambahkan, ketersediaan pupuk untuk kecamatan Tirtajaya di tahun 2010 sudah terakomodir dalam RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) yang telah di ajukan melalui (DISTANHUT) Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Karawang, antara lain jumlah Urea : 2.525 ton, SP-36 : 750 ton, NPK Ponska : 1000 ton dan NPK Kujang : 800 ton, kuota tersebut masih bersifat dinamis, masih dimungkinkan adanya tambahan dari pemerintah.
Dalam pertemuan tersebut PELITA menjumpai PPL WKPP Bolang, Dias Sunandar, SP, dia menegaskan, “ Pertemuan semacam ini sudah sering kami lakuka pada setiap perencanaan definitive kebutuhan pupuk, supaya pasokannya bias mengakomodir kebutuhan petani, karena RDKK ini manifestasi keinginan petani yang diajukan melalui Penyuluh Pertanian,” ujarnya.
Sering terjadinya penjualan pupuk yang di laukan oleh oknum kios / Distributor ke luar daerah peruntukannya, hal ini terjadi karena kurang adanya kesadara dari pelaku (kios dan Distributor) serta kurang adanya pengawasan yang inten dari pihak pemerintah dan kepolisian, padahal ketersediaan pupuk adalah sangat menentukan besaran produksi pertanian bagi petani.
Seremonial seperti ini tentunya mutlak harus di lakukan oleh instansi pemerintahan, dalam hal ini DISTANHUT. Supaya keterbukaan, kebersamaan serta kerjasama diantara petani, penyedia Saprotan (kios) dan pemerintah tetap terjalin, finalnya diharapkan petani Indonesia pada umumnya dapat meningkatkan produksi sehingga taraf hidupnya bisa lebih baik sesuai dengan harapan serta cita-cita pemerintah dan rakyat Indonesia.// E.N.
0 komentar:
Posting Komentar