Jumat, Agustus 20, 2010
Mentan: Anggaran 2011 Kementan Naik 88,8%
oleh Saad Tafajanie pada 20 Agustus 2010
JAKARTA-- Anggapan masalah petani tidak disinggung dalam pidato presiden tanggal16 Agustus 2010 tidak tepat. Komitmen dan kepedulian terhadap petani ataupertanian juga tak bisa diukur dari kata-kata an sich dalam pidato kenegaraan.Komitmen itu bisa dilihat dan dibuktikan melalui kebijakan dan programpembangunn yang telah, sedang dan akan dijalankan, kata Mentan Suswono diJakarta.
Dalam pidatonya, Presiden SBY, jelasMentan, sebenarnya secara tegas mengatakan, "Kita ingin membangun lebih banyakinfrastruktur, seperti irigasi, transportasi, perumahan, dan sumberdayaair." Presiden juga menekankan komitmennya untuk terus memantapkanketahanan pangan, lkelancaran arus barang dan informasi untuk peningkatandayasaing ekonomi bagi pemerataan pembangunan dan bagi integrasi ekonominasional.
Strategi dan kebijakan pembangunanpertanian Kabinet Indonesia Bersatu II, tambah Mentan, merupakankelanjutan dan penajaman dari arah dan kebijakan yang telah dilaksanakan padaera Pemerintahan Kabinet Indonesia Bersat u I. Garis besar sasaranstartegis pembangun pertanian yang disampaikan dalampidato Presiden pada tanggal 16 agustus 2010, secara rinci jugadijabarkan dalam lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkandengan Pidato Presiden.
Komitmen pemerintah terhadappertanian, lanjut Mentan, tercemin dalam postur APBN. KementerianPertanian mendapat anggaran Rp 16,8 Trilyun untuk TA 2011, naik sekitar 88,8 % dari TA 2010. Dalam rangka mengoptimalkan azas manfaat dari anggaran tersebut,Kementerian Pertanian termasuk 1 dari 6 Kementerian/Lembaga Negara yangditetapkan sebagai Pilot Proyek Reformasi di bidang penganggaran sejaktahun 2010.
Kegiatan prioritas Kementan tahun2011, jelas Mentan, fokus pada kegiatan yang bersifat penyediaan asset danfasilitas public (public good), pemberdayaan petani dan penumbuhan kelembagaan,antara lain: perbaikan infrastruktur lahan dan irigasi (JITUT 237.536 ha, JIDES179.898 ha, Tata Air Mikro (TAM) 80.000 ha, optimalisasi lahan 85.538 ha,konservasi lahan 5.150 ha, cetak sawah 59.493 ha, pembukaan lahan kering 98.950ha), pembangunan embung (6500 unit embung), penyelamatan sapi betina produktif(70.000 ekor), Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) dan LembagaKeuangan Mikro Agribisnis (LKMA) sebanyak 10.000 Gapoktan/desa, Lembaga Mandiriyang Mengakar di Masyarakat (LM3) sebanyak 1.290 LM3, Sarjana/ PenggerakMembangun Desa (S/PMD) sebanyak 849 PMD, bantuan benih untuk Sekolah LapangPengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) sebanyak: 2,8 juta hektar padi, 175ribu hektar jagung hibrida, dan 300 ribu hektar kedelai, pemberdayaan LembagaDistribusi Pangan Masyarakat (LDPM) sebanyak 900 Gapoktan, PengendalianOrganisme Pengganggu Tanaman (POPT), pengamat hama dan kesehatan hewan, sertakegiatan pemberian insentif bagi petugas lapangan seperti bantuan operasionalbagi 27.393 penyuluh PNS dan tunjangan 19.149 Tenaga Harian Lepas-Tenaga BantuPenyuluh (THL-TB), pengawas benih sebanyak 688 orang & petugasInseminator, mantri tani 3.200 orang dan mantri statistik 3.200 orang, tenagamedik dan paramedik sebanyak 410 orang, serta petugas Pengendali OPT 2.896 PNSdan 1.144 tenaga harian lepas.
Selain itu, lanjut Meettn, terdapat39 komoditas produksi pertanian yang didorong pertumbuhannya secaranasional. Lima komoditas di antaranya merupakan komoditas pangan utamadan sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2011 adalah: (1) swasembadaberkelanjutan untuk beras dengan produksi sebesar 68,8 juta ton dan untukjagung 22,0 juta ton; (2) peningkatan produksi untuk kedelai, gula dan dagingsapi masing-masing sebesar kedelai 1,56 juta ton; gula 3,87 juta ton; dandaging sapi 439 ribu ton.
Di samping anggaran yang ada diKementan bersumber dari Bidang Anggaran 18, kata Mentan, masih terdapatanggaran dari pos belanja subsidi atau Public Service Obligation (PSO)bersumber dari Pos Beban Anggaran Subsidi dan Belanja lainnya di KementerianKeuangan. Besaran anggaran PSO berdasarkan Surat Edaran Bersama MenteriKeuangan dan Kepala Bappenas sebesar Rp 19,42 triliun, terdiri atas:(1) subsidi pupuk sebesar Rp 16,56 triliun; (2) subsidi benih sebesar Rp 1,86triliun; (3) subsidi Kredit Program Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) sebesarRp 429,7 miliar; (4) Risk Sharing KKP-E sebesar Rp 147,7 miliar; (5) SubsidiKredit Pengembangan Energi Nabati dan Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP) sebesarRp 138,5 miliar; dan (6) Subsidi Kredit Usaha Perbibitan Sapi (KUPS) sebesar Rp288 miliar.
Selain itu, Mentan menambahkan, adaanggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pertanian yang menjadi APBDKabupaten/Kota. Sebagai gambaran pada tahun 2010, DAK Bidang Pertanian adalahRp 1,54 triliun untuk 354 kabupaten. Kami merencanakan dana DAK BidangPertanian 2011 untuk membiayai kegiatan: (1) penyediaan prasarana pengelolaanlahan dan air (tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan, peternakan); (2)pembangunan/rehabilitasi Balai Penyuluh Pertanian (BPP) tingkat kecamatan; (3)pembangunan lumbung pangan maupun gudang cadangan pangan; (4) infrastrukturperbenihan/pembibitan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan perbibitanpeternakan, serta (5) Pembangunan prasarana Pos Kesehatan Hewan (Poskeswan)/nseminasi Buatan (IB), dan (6) Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO).
Dalam pidatonya, Presiden SBY, jelasMentan, sebenarnya secara tegas mengatakan, "Kita ingin membangun lebih banyakinfrastruktur, seperti irigasi, transportasi, perumahan, dan sumberdayaair." Presiden juga menekankan komitmennya untuk terus memantapkanketahanan pangan, lkelancaran arus barang dan informasi untuk peningkatandayasaing ekonomi bagi pemerataan pembangunan dan bagi integrasi ekonominasional.
Strategi dan kebijakan pembangunanpertanian Kabinet Indonesia Bersatu II, tambah Mentan, merupakankelanjutan dan penajaman dari arah dan kebijakan yang telah dilaksanakan padaera Pemerintahan Kabinet Indonesia Bersat u I. Garis besar sasaranstartegis pembangun pertanian yang disampaikan dalampidato Presiden pada tanggal 16 agustus 2010, secara rinci jugadijabarkan dalam lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkandengan Pidato Presiden.
Komitmen pemerintah terhadappertanian, lanjut Mentan, tercemin dalam postur APBN. KementerianPertanian mendapat anggaran Rp 16,8 Trilyun untuk TA 2011, naik sekitar 88,8 % dari TA 2010. Dalam rangka mengoptimalkan azas manfaat dari anggaran tersebut,Kementerian Pertanian termasuk 1 dari 6 Kementerian/Lembaga Negara yangditetapkan sebagai Pilot Proyek Reformasi di bidang penganggaran sejaktahun 2010.
Kegiatan prioritas Kementan tahun2011, jelas Mentan, fokus pada kegiatan yang bersifat penyediaan asset danfasilitas public (public good), pemberdayaan petani dan penumbuhan kelembagaan,antara lain: perbaikan infrastruktur lahan dan irigasi (JITUT 237.536 ha, JIDES179.898 ha, Tata Air Mikro (TAM) 80.000 ha, optimalisasi lahan 85.538 ha,konservasi lahan 5.150 ha, cetak sawah 59.493 ha, pembukaan lahan kering 98.950ha), pembangunan embung (6500 unit embung), penyelamatan sapi betina produktif(70.000 ekor), Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) dan LembagaKeuangan Mikro Agribisnis (LKMA) sebanyak 10.000 Gapoktan/desa, Lembaga Mandiriyang Mengakar di Masyarakat (LM3) sebanyak 1.290 LM3, Sarjana/ PenggerakMembangun Desa (S/PMD) sebanyak 849 PMD, bantuan benih untuk Sekolah LapangPengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) sebanyak: 2,8 juta hektar padi, 175ribu hektar jagung hibrida, dan 300 ribu hektar kedelai, pemberdayaan LembagaDistribusi Pangan Masyarakat (LDPM) sebanyak 900 Gapoktan, PengendalianOrganisme Pengganggu Tanaman (POPT), pengamat hama dan kesehatan hewan, sertakegiatan pemberian insentif bagi petugas lapangan seperti bantuan operasionalbagi 27.393 penyuluh PNS dan tunjangan 19.149 Tenaga Harian Lepas-Tenaga BantuPenyuluh (THL-TB), pengawas benih sebanyak 688 orang & petugasInseminator, mantri tani 3.200 orang dan mantri statistik 3.200 orang, tenagamedik dan paramedik sebanyak 410 orang, serta petugas Pengendali OPT 2.896 PNSdan 1.144 tenaga harian lepas.
Selain itu, lanjut Meettn, terdapat39 komoditas produksi pertanian yang didorong pertumbuhannya secaranasional. Lima komoditas di antaranya merupakan komoditas pangan utamadan sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2011 adalah: (1) swasembadaberkelanjutan untuk beras dengan produksi sebesar 68,8 juta ton dan untukjagung 22,0 juta ton; (2) peningkatan produksi untuk kedelai, gula dan dagingsapi masing-masing sebesar kedelai 1,56 juta ton; gula 3,87 juta ton; dandaging sapi 439 ribu ton.
Di samping anggaran yang ada diKementan bersumber dari Bidang Anggaran 18, kata Mentan, masih terdapatanggaran dari pos belanja subsidi atau Public Service Obligation (PSO)bersumber dari Pos Beban Anggaran Subsidi dan Belanja lainnya di KementerianKeuangan. Besaran anggaran PSO berdasarkan Surat Edaran Bersama MenteriKeuangan dan Kepala Bappenas sebesar Rp 19,42 triliun, terdiri atas:(1) subsidi pupuk sebesar Rp 16,56 triliun; (2) subsidi benih sebesar Rp 1,86triliun; (3) subsidi Kredit Program Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) sebesarRp 429,7 miliar; (4) Risk Sharing KKP-E sebesar Rp 147,7 miliar; (5) SubsidiKredit Pengembangan Energi Nabati dan Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP) sebesarRp 138,5 miliar; dan (6) Subsidi Kredit Usaha Perbibitan Sapi (KUPS) sebesar Rp288 miliar.
Selain itu, Mentan menambahkan, adaanggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pertanian yang menjadi APBDKabupaten/Kota. Sebagai gambaran pada tahun 2010, DAK Bidang Pertanian adalahRp 1,54 triliun untuk 354 kabupaten. Kami merencanakan dana DAK BidangPertanian 2011 untuk membiayai kegiatan: (1) penyediaan prasarana pengelolaanlahan dan air (tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan, peternakan); (2)pembangunan/rehabilitasi Balai Penyuluh Pertanian (BPP) tingkat kecamatan; (3)pembangunan lumbung pangan maupun gudang cadangan pangan; (4) infrastrukturperbenihan/pembibitan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan perbibitanpeternakan, serta (5) Pembangunan prasarana Pos Kesehatan Hewan (Poskeswan)/nseminasi Buatan (IB), dan (6) Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO).
0 komentar:
Posting Komentar