Sabtu, Juli 18, 2009
NASIB SEORANG THL PERTANIAN
Siang itu aku membaca pengumuman dari DEPTAN yang merisaukan... gelap serasa mataku.. hampa tatapanku, seakan tak percaya....kenapa setiap rentetan berita tak ada yang berpihak pada komonitas THL....?
Lemas seluruh persendianku bagai di remas-remas traktor kubota, seharian ku habiskan waktu untuk mengabdi pada petani binaan ku.... sekarang buntu sudah harapanku... asa ku gelap saat itu...serasa beban ku menghimpit ke relung hati... sejuta pertanyaan menghujam bertubi-tubi,...kenapa...kenapa..?
KENAPA.....aku dilahirkan hanya sekedar untuk disakiti......?
KENAPA.....aku di sekolahkan kalau untuk di kucilkan........?
KENAPA.....aku di rekrut THL kalau untuk di permalukan di tengah jalan..?
KENAPA..... aku harus ada di tengah-tengah komunitas ini.....
KENAPA...KENAPA....KENAPA....
Kulihat seutas tali di ujung dapur (bekas tali Domba yang ku jual untuk modal ngelamar jadi THL).....sekelebat terlintas di benak untuk mengakhiri hidup ini.... wajah ini sudah tak kuat bertemu dengan teman-teman jika nantinya harus ku tanggalkan baju kebesaran ini.... maafkan aku.......... istriku....anaku....petaniku....pemerintahanku yang kejam.... aku akui hati ini lemah......(dalam hal ini aku tidak menyalahkan siapa-siapa....)
Dengan langkah gontai ku ayunkan langkah ini sambil menenteng seutas tali menuju belakang rumahku (yg kebetulan di belakang rumahku banyak pohon besar)......sesekali langkah ku terhenti....kulihat sekelilingku sepi...dorongan hati semakin kuat untuk mengakhiri hidup ini.... tak seberepa lama sampai juga aku pada sebatang pohon tua yang masih berdiri kokoh, ku dekati bagian ranting yang menjorok ke sebelah kanannya.... lalu ku simpulkan tali yg ku bawa untuk sarana mengakhiri hidup ini... sejenak ku berdiri mematung di hadapan pohon tua itu.... aku terhennyak ku dengar pohon itu berbicara..." HAI ANAK MUDA TOLONG JANGAN KAU BUNUH DIRI MU DI RANTINGKU, SEBAB DIRANTINGKU BANYAK SEKALI ANAK-ANAK KECIL YANG BERMAIN AYUNAN SETIAP PAGI, AKU TAKUT HIDUPKU TAK BERARTI LAGI UNTUK ANAK-ANAK ITU.......", Aku terhennyak....kemudian ku urungkan niat ku menggantungkan tali itu, .... lalu aku mencari lagi batang pohon yang letaknya tak jauh dari pohon tadi....kali ini pohonnya agak tinggi dalam benakku Mungkin di pohon ini harus ku akhiri hidup ku,... ku lemparkan tali ke batang pohon yang agak besar supaya badanku bisa tergelantung dengan mudahnya..... sayup-sayup ku dengar suara dari arah pohon yang ku buat penyanggah untuk mengakhiri hidup ini...." HAI ANAK MUDA YANG PENGECUT....JANGAN KAU AKHIRI HIDUPMU DIDAHANKU....KARNA SETIAP PAGI DAHANKU ITU DIBUAT TEMPAT BERKICAU BURUNG DI PAGI HARI...AKU TIDAK MAU MENGECEWAKAN MAHLUK TUHAN YANG SELALU RIANG MENSYUKURI NIKMAT DARI TUHANNYA....".
Aku terhenyak....sesaat ku tatap pohon itu, seakan dia benci menatapku... dan menyuruhku pergi untuk menjauh dari padanya.
Kemudian ku cari lagi pohon yang lain untuk ku jadikan algojo hidup ku ini, ku lihat di pojokan kebun ada sebuah pohon mahoni yang rindang....seingatku pohon itu sering di jadikan Petani-petani di desaku untuk tempat melepas lelah setelah kerja seharian dari sawah..... (mungkin di tempat ini ku akhiri hidup ini). ku dekati Mahoni yang Rindang, ku usap badannya lalu ku ajak bicara pohon itu, " Mahoni yang Rindang, ku mohon ijinkan aku untuk mengakhiri hidup ini di dahan mu, aku malu pada manusia di sekelilingku, aku malu pada hidupku ini....mau ditaruh dimana mukaku ini? aku takut di bilang pak mantri tani (di pensiunkan dini)....ku mohon padamu ijinkanlah....."
si Mahoni menjawab.." Tidak...jangan kau akhiri hidup mu didahanku....sebab di dahanku ada sekelompok lebah yang sedang membuat madu, yang madunya suka di manpaatkan oleh orang yang menghargai hidup ini, aku tak sudi di jadikan tempat bunuh diri oleh manusia kerdil sekelas mu......"
Sejenak ku termenung....mengapa semua pohon yang kudatangi melarang dirinya untuk dijadikan gantungan mengakhiri hidupku,....mengapa dia harus berbangga cuma untuk membahagiakan mahluk lain, mengapa dia merasa berarti cuma di jadikan sebatang pohon oleh Tuhan?....
bergemuruh....suara-suara di dadaku, mencaci, menghujat, mencibir, mengolok-olok aku.... " mengapa aku kalah oleh pohon?
aku kan manusia, yang di beri impestasi lebih sama tuhan, bahkan di jadikan kholifah di bumi ini,....hanya tidak di perhatikan oleh Mentri Petanian, aku sampai mau mengakhiri hidup yang indah ini.....padahal diluar sana masih banyak yang membutuhkan tenagaku, pemikiranku, dan karyaku.........
aku harus bangkit, aku harus bangun, aku tidak mau kalah sama sebatang pohon tua yang bangga akan dirinya walau hanya dijadikan tempat ayunan sama anak-anak kecil.
ooooh......tuhan.....maafkanlah hambamu ini, yang telah berbuat dosa kepada Engkau, yang berusaha merebut kekuasaanMu..... karna Mati adalah Hak Engkau, Kebahagiaan adalah Hak Engkau pula..... maafkanlah.
0 komentar:
Posting Komentar