FK-THL TBPP KARAWANG

KIRIM CERITA ANDA KE EMAIL KAMI

TERPAFAVORIT

IKLAN BLOG

Total Tayangan Halaman

Rabu, Agustus 04, 2010

KOMENTAR ITANG SUTISNA

itang sutisna mengatakan...
mohon maaf,mau saran aja,pembenaman jerami tanpa melalui proses pengomposan,akan membuat tanaman padi mudah rebah,karena jerami belum matang,yang terbaik adalah melalui proses pengomposan dengan dekomposer.sdh lama sebenarnya IPB memiliki produk yang dapat mengkomposkan jerami tanpa melalui proses pencacahan dan penambahan bahan,alias cukup dengan jerami, produk itu diberi merk dagang PROMI,dengan harga yang terjangkau,aturannya kita harus mengembalikan jerami ke sawah setara dengan hasil panen,dan ini setara dengan setengah dari penggunaan pupuk kimia yang biasa digunakan.PROMI ini juga berfungsi sebagai biofeltilizer (pembenah tanah).umumnya volume jerami itu 3x dr hasil panen.wabah yang mengganas saat ini adalah buah dari pemakaian pestisida yang berlebihan dan karena penggenangan lahan sawah.padi adalah tanaman yang butuh air,bukan tanaman air. sudah terlalu lama kita melupakan kearifan orang tua dulu,dg sistem gursat,sistem ini sama dengan sistem sri,9 hari kering,1 hari digenang.upaya ini dilakukan agar anakan yang tidak sehat akan mati dengan sendirinya,hanya yang kuatlah yang hidup.sudah banyak pengalaman petani2 di daerah lain,dgn pengairan berkala,rata2 jumlah anakan mencapai 30-60 dari satu bibit saja,dan untuk mendapat anakan dalam jumlah tsb,yang jelas jarak tanam diperlebar,agar akar mendapatkan sinar matahari juga.dan yang harus diperbaiki dari petani di karawang adalah prinsip semakin banyak semakin baik,pada pepatah lama sering diperingatkan apa yg terlalu banyak itu tidak baik,dan apa yang terlalu sedikitpun juga tidak baik.untuk kawan2 yang berminat untuk bertukar pikiran dapat menghubungi saya,itang sutisna,hp 081586514618.terima kasih

0 komentar:

PENYULUH PERTANIAN KARAWANG

RANGKING