Selasa, Desember 14, 2010
JAWA BARAT SERIUS TANGANI REVITALISAI PENYULUH.

Perlu ada upaya bersama dan keseriusan untuk merevitalisasi peran dan fungsi penyuluh pertanian, sekaligus meningkatkan martabat dan kesejahteraan mereka. Sebab, penyuluh pertanian adalah memegang peran penting dalam mendongkrak produksi pangan.
Hal tersebut ditegaskan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, saat menerima 15 orang anggota Komisi Penyuluhan Pertanian Provinsi Jawa Barat, di ruang kerja gubernur di Gedung Sate, Jalan Diponegoro Nomor 22, Kota Bandung, Jumat (10/12/2010). Komisi tersebut menemui Gubernur berkaitan rencana mereka menyelenggarakan Jambore Penyuluh Pertanian pada awal tahun depan.
Dalam siaran pers yang dikeluaran Humas Pemprov Jabar, disebutkan, Heryawan sangat mendukung segala upaya yang dapat meningkatkan fungsi dan peran, serta martabat dan keseajhteraan penyuluh pertanian. Alasannya, penyuluh mempunyai peran penting dalam neningkatkan produktivitas pangan Jawa Barat.
"Harus ada upaya serius untuk merevitalisasi peran dan fungsi, khususnya dalam rangka meningkatkan martabat penyuluh pertanian, serta memperhatikan kesejahteraan para penyuluh lapangan yang memang tugasnya sangat berat dan vital," katanya.
Sehingga, lanjut Heyawan, perlu ada sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam merumuskan kebijakan yang tepat bagi para penyuluh. "Semua itu guna menopang kebijakan nasional khususnya terkait dengan ketahanan pangan," tegasnya.
Adapun Ketua Komisi Penyuluhan Pertanian Provinsi Jawa Barat Maman Haeruman menjelaskan pentingnya peran penyuluh pertanian yang menyumbang peningkatan produksi pangan, khususnya di Jawa Barat. Apalagi baru-baru ini, Jawa Barat menerima penghargaan dari Presiden di Istana Negara terkait tingkat produksi tertinggi di atas 11 persen, atau teratas produksi beras nasional.
Menurutnya, peran utama penyuluh yakni menjadi agen perubahan, membantu para petani dalam memecahkan masalahnya serta sebagai lokomotif perubahan. "Sehingga wajar perlu ada perhatian khusus bagi para penyuluh yang saat ini kebanyakan dari mereka akan memasuki usia pensiun," ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Barat Entang Sastraatmadja mendukung kegiatan Jambore Penyuluh Pertanian Jawa Barat. Gagasan itu berawal dari keinginan untuk lebih memposisikan peran penting penyuluh pertanian dalam kerangka pembangunan ketahanan pengan dan peningkatan produksi beras nasional (P2BN).
Untuk itu, sebanyak 150 orang penyuluh pertanian, yang akan hadir mewakili 26 kabupaten/kota se-Jawa Barat, diharapkan terlibat dalam Jambore tersebut. Mereka mewakili 4000 orang penyuluh pertanian yang ada di Jawa Barat. "Mudah-mudahan acara ini dalam waktu dekat atau awal tahun sudah bisa dilaksanakan," katanya.
Sumber : KOMPAS.com -
0 komentar:
Posting Komentar